Selasa, 14 April 2015

Penyakit Autoimun : Bagian 1 "Rematik".

Assalamu'alaikum teman-teman.

Penulis kali ini mendapat request atau permintaan judul nih, dari sahabat penulis. semoga Novia Rahmi Putri, yang sedang kuliah di FK USK sana dapat mengerti apa yang penulis tuliskan di blog sederhana ini. hehe
Oh iya, ini juga alasan penulis memakai bahasa Indonesia, supaya memudahkan dibaca. dan sekali-sekali kan tidak apa. hmmm :)

Sudah sejak lama penulis tidak menulis kembali, keinginan menulis yang menggebu-gebu, sehingga, penulis ingin kembali berbagi ilmu dengan pembaca sekalian. semoga berkenan dengan artikel ringan kali ini  yang akan membahas tentang Rematik.
Ilustrasi penyakit rematik.

Ada banya jenis rematik, lebih dari 100. Namun, jika ditinjau dari tempat terjadinya atau lokasi, maka aka nada dua lokasi. Arematik artikuler dan rematik non artikuler. Rematik artiuler adalah rematik yang berada di persendian, gangguan rematik yang disebut juga radang sendi, diataranya meliputi artritits rheumatoid, osteoarthritis, dan gout artritis. Sedangkan rematik nonartikuler atau ekstra artikuler, yaitu gangguan rematik yang disebabkan oleh proses diluar dari sendi, seperti bursitis, fibrositis, back pain, dan sciantika. Penderita rematik nonartikuler jauh lebih banyak daripada penderita rematik artikuler.

Beriku beberapa jenis rematik.
1.       Rematik artikuler (artritis)
Ilustrasi dari penyakit Rematik Artritis (kiri) dan Osteoartritis (kanan).

a.       Osteoartritis (OA)
OA ini adalah bentuk gangguana artritis umum. Sering terjadi pada usia lanjut dan pada berat badan berlebih. Karena itu penayakit ini disebut penyakit degenerative, yaitu penyakit yang terjadi selama perlahan-lahan selama beberapa waktu.
Kerusakan yang terjadi pada penyakit OA ini adalah pengapuran yang merusak kartilago atau tulang rawan sehingga terbentuk tulang baru, namun yang terbentuk adalah tulang keras. Hal ini menyebabkan nyeri yang amat sangat ketika pasien atau penderita OA berjalan atau melakukan aktivitas. OA sering kali menyerang sendi yang menopang berat badan seperti sendipinggul, pinggang bawah, paha, lutut, dan sendi ibu jari kaki. Meskipun tidak menutup kemungkinan menyerang sendi lain seperti jari tangan, leher, dan lain-lain.
Penyebab OA ini sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun banyak dihubungkan dengan usia yang bertambah.
b.      Artritis Reumatoid

Merupakan sebuah pembengkakan pada jaringan ikat. Paling sering terjadi di persendian kaki dan tangan. Dan paling sering terjadi pada usia 30-50 tahun dengan jenis kelamin wanita hampir 3 kali lipat dari pria. Dan penyakit ini bersifat kambuhan, sewaktu-waktu dapat kambuh dengan sendirinya.
Penyebab dari artritis rheumatoid ini tidak diketahui secara pasti. Namun diduga penyebab utamanya karena gangguan autoimunitas dan berhubungan juga dengan factor infeksi, genetis, dan endokrin.
Gejala dari penyakit ini pada awalnya tidak khusus, seperti tidak enak badan, rasa dingin di kaki dan tangan, demam ringan, tidak nafsu makan, berat badan turun, serta kekakuan umum dan nyeri pada persendian. Secara umum gambarannya adalah nyeri berkepanjangan, bengkak, sendi berwarna merah, terasa panas jika disentuh, dan terasa kaku saat penderita bangun di pagi hari, dan juga membengkak. Gejala lainnya, mungkin muncul nodul rheumatoid, yaitu massa berbentuk bundar atau oval yang tidak lunak dibawah kulit.
Parahnya artritis ini adalah memerlukan pengobatan seumur hidup, dan merupakan jenis artritis yang paling serius karena dapat menyebabkan kerusakan sendi yang berat dan menyebabkan kelumpuhan serta komplikasi seperti pericarditis, radang mata, osteoporosis, dan lesi pada paru-paru.
c.       Gout artritis

Penyakit GA ini lebih dikenal dengan istilah penyakit asam urat. Merupakan jenis penyakit rematik yang paling popular di Indonesia.
Penyebab dari penyakit ini sangat dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat.


2.       Rematik ekstra artikuler (nonartritis)
a.       Bursitis
Merupakan jenis peradangan bursa yang menimbulkan rasa sakit pada satu atau lebih kantong yang berisi cairan penutup dan pelindung ujung tulang. Bursa berfungsi sebagai bantalan antar tulang, otot, dan tali otot. Daerah yang sering terkena, biasanya bagian bawah seperti otot bahu, siku, sendi piinggul, dan tumit.
Bursitis bisa terjadi karena luka kambuh pada sendi atau akibat gangguan radang sendi. Gejalanya beragam, pada umumnya akumulasi cairan pada bursa menyebabkan iritasi, radang, bengkak, dan sakit mendadak, nyeri ketika disentuh, dan terbatasnya gerakan sendi yang terkena.
b.      Tendinitis
Adalah peradangan tendon dan penempelan otot ke tulang. Tendon (tali otot atau urat) adalah penghubung otot dan tulang. Penyebabnya karena urat yang terkilir diakibatkan gerakan yang berlebihan. Umumnya, tendinitis terjadi di bahu, pinggul, urat lutut. Rasa sakit aka nada jika digerakkan, dan akan memburuk pada malam hari karena akumulasi cairan menyebabkan bengkak.
c.       Sindrom carpal tunnel
Merupakan suatu keadaan yang menunjukkan adanya saraf pergelangan tangan yang terjepit sehingga memengaruhi fungsi tangan. Gangguan ini ditandai dengan salah satu atau kedua tangan terasa lemah, sakit, panas, gatal, atau mati rasa. Hal tersebut memengaruhi jari tangan sehingga tangan susah dikepalkan, kuku jari terlihat pucat, dan gejala terseut akan memburuk pada pagi atau malam hari.
d.      Tennis elbow (siku tennis)
Umumnya terjadi karena urat-urat pada siku tulang hasta berkali-kali mengalami tarikan. Sehingga terjadi peradangan pada bagian ekstensor larpi radialis yang dikenal sebagai entesitis apad siku tulang hasta. Penekukan tangan ke belakang di sendi pergelangan tangan dapat menimbulkan nyeri gerak. Sering terjadi pada pemain tenis, atau aktivitas yang menuntut genggaman kuat atau adanya rotasi yang erulang-ulang pada lengan bawah.
e.      Frozen shoulder
Prinsipnya sama saja, yaitu peradangan yang terjadi pada sendi bahu, ahirnya mengakibatkan kekakuan atau kesulitan menggerakkan.
f.        Fibrositis
Peradangan pada jaringan fibrous, terutama pada daerah leher, bahu dan punggung bagian atas. Penyebabnya karena degenerasi kartilag, ataupun karena cidera maupun trauma. Namun dapat juga disebabkan karena kelelahan. Fibrosis sering dijumpai pada usia lanjut, terutama pada wanita.
g.       Fibromyalgia
Jenis rematik ini disebabkan adanya proses peradangan di otot. Ditandai dengan nyeri otot di seluruh tubuh, kekakuan, dan kelelahan kronis. Gejala disebabkan karena kurang tidur terus menerus, dapat disertai jantung berdebar-debar, kecemasan dan gangguan lambung. Penyakit ini dapat menyerang semua usia. Sering ditemukan pada wanita usia 20-30 tahun.
h.      Trigger finger
Disebut juga jari pelatuk. Gangguan nya ada di pembungkus tendon jari-jari yang mengalami inflamasi. Sehingga menyebabkan cairan di bagian synovial berkurang, dan terjadi perlengketan antar tendon dan jaringan yang membungkusnya. Sehingga ketika jari-jari dipakasa diluruskan, akan terdengan bunyi ‘klek’ disertai nyeri. Gerakan jari akan semakin kaku, dan terutama jika malam hari.
i.         Brakhialgia rematoid
Nyeri di lengan akibat reaksi rematik. Dapat mejalar ke bagian leher juga, yang nanti muncul istilah cervico brachialgia.
j.        Sakit pinggang
Keluahan yang sangat umum dan sering terjadi. Penyakit ini terjadi pada otot-otot pinggang. Pada posisi apapun, otot-otot di tulang belakang atau tulang punggung akan terus bekerja keras untuk memertahankan posisi keseimbangan tubuh. Sehingga ketika degenerative terjadi karena pertambahan usia, hal ini akan menimbulkan sakit di bagian pinggang. Jika terjadi sementara waktu disebut sakit pinggang akut, jika terjadi dalam waktu yang lama diseut sakit pinggang kronis.
Sakit pinggang dapat di pegaruhi oleh beberapa hal, paling sering akibat sikap tubuh yang salah pada waktu bekerja, kelelahan, tegangan pada punggung, kerja yang belebihan , dan posisi duduk atau bentuk kursi yang kurang baik. Penyebab lain, adalah penyakit yang menyebabkan sakit pinggang, seperti kegemukan, batu ginjal, dan lain-lain.
k.       Sciantika (sciantica)

Penyakit tekanan pada saraf oleh diskus intervertebralis yang robek dan menonjol keluar dari sumsum tulang belakang atau karena ruas punggung yang bergeser (slipper disk)
Gejalanya banyak disertai dengan rasa kesemutan didaerah kaki. Ditandai juga dengan rasa sakit dari punggung bawah atau bokong dan menjalar ke sepanjang saraf sciatik.
Pemeriksaan penyakit rematik ini adalah dengan Antinuclear antibody (ANA).
Pencegahan lebih baik dari mengobati. Karena itu mari kita membahas mengenai pencegahan dari penyakit rematik ini. Adalah mengubah gaya hidup, seperti jangan terlalu banyak mengonsumsi kacang hijau (salah satu pemicu naiknya kadar asam urat), daging sapid an sosis daging juga. Paling penting, adalah menghindari makanan yang dapat berpotensi meningkatkan kadar asam urat di dalam darah.

Daftar Pustaka
-Adi, Lukas Tersono.2006.Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat & Rematik.Tanggerang:PT AgroMedia Pustaka
-Wijayakusuma, Hembing.2007.Atasi Rematik dan Asam Urat Ala Hembing.Jakarta:Puspa Swara

-Wallace, Daniel J.2005.THE LUPUS BOOK.Yogyakarta:B-First

2 komentar:

  1. Boleh tanyak tidak kenapa kaki atau tangan sering sekali kesemutan itu kenapa gan ?

    BalasHapus
  2. Boleh banget teman. kaki atau tangan sering kesemutan kemungkinan adalah gout artritis (dikarenakan asam urat berlebihan dalam darah), penyakit tersebut paling sering terjadi di Indonesia, disebabkan pola makan yang tidak baik. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan bagian yang teman rasa sakit, penggalian data tentang rasa sakit yang teman rasakan (kapan sakit, dibagian mana, sebelum sakit ngapain saja, dll), kemudian pemeriksaan darah rutin, dan jika dicurigai karena sudah lanjut maka perlu dilakukan pemeriksaan foto rontgen di bagian yang teman rasa kesemutan. terima kasih telah bertanya.

    BalasHapus