Assalamu'alaikum teman-teman.
Penulis kali ini mendapat request atau permintaan judul nih, dari sahabat penulis. semoga Novia Rahmi Putri, yang sedang kuliah di FK USK sana dapat mengerti apa yang penulis tuliskan di blog sederhana ini. hehe
Oh iya, ini juga alasan penulis memakai bahasa Indonesia, supaya memudahkan dibaca. dan sekali-sekali kan tidak apa. hmmm :)
Sudah sejak lama penulis tidak menulis kembali, keinginan
menulis yang menggebu-gebu, sehingga, penulis ingin kembali berbagi ilmu dengan
pembaca sekalian. semoga berkenan dengan artikel ringan kali ini yang akan membahas tentang Rematik.
Ilustrasi penyakit rematik.
Ada banya jenis rematik, lebih dari 100. Namun, jika
ditinjau dari tempat terjadinya atau lokasi, maka aka nada dua lokasi. Arematik
artikuler dan rematik non artikuler. Rematik artiuler adalah rematik yang
berada di persendian, gangguan rematik yang disebut juga radang sendi,
diataranya meliputi artritits rheumatoid, osteoarthritis, dan gout artritis.
Sedangkan rematik nonartikuler atau ekstra artikuler, yaitu gangguan rematik
yang disebabkan oleh proses diluar dari sendi, seperti bursitis, fibrositis,
back pain, dan sciantika. Penderita rematik nonartikuler jauh lebih banyak
daripada penderita rematik artikuler.
Beriku beberapa jenis rematik.
1.
Rematik artikuler (artritis)
Ilustrasi dari penyakit Rematik Artritis (kiri) dan Osteoartritis (kanan).
a.
Osteoartritis (OA)
OA ini adalah bentuk gangguana artritis umum. Sering terjadi pada usia
lanjut dan pada berat badan berlebih. Karena itu penayakit ini disebut penyakit
degenerative, yaitu penyakit yang terjadi selama perlahan-lahan selama beberapa
waktu.
Kerusakan yang terjadi pada penyakit OA ini adalah pengapuran yang
merusak kartilago atau tulang rawan sehingga terbentuk tulang baru, namun yang
terbentuk adalah tulang keras. Hal ini menyebabkan nyeri yang amat sangat
ketika pasien atau penderita OA berjalan atau melakukan aktivitas. OA sering
kali menyerang sendi yang menopang berat badan seperti sendipinggul, pinggang
bawah, paha, lutut, dan sendi ibu jari kaki. Meskipun tidak menutup kemungkinan
menyerang sendi lain seperti jari tangan, leher, dan lain-lain.
Penyebab OA ini sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun
banyak dihubungkan dengan usia yang bertambah.
b.
Artritis Reumatoid
Merupakan sebuah pembengkakan pada jaringan ikat. Paling sering terjadi
di persendian kaki dan tangan. Dan paling sering terjadi pada usia 30-50 tahun
dengan jenis kelamin wanita hampir 3 kali lipat dari pria. Dan penyakit ini
bersifat kambuhan, sewaktu-waktu dapat kambuh dengan sendirinya.
Penyebab dari artritis rheumatoid ini tidak diketahui secara pasti. Namun
diduga penyebab utamanya karena gangguan autoimunitas dan berhubungan juga
dengan factor infeksi, genetis, dan endokrin.
Gejala dari penyakit ini pada awalnya tidak khusus, seperti tidak enak
badan, rasa dingin di kaki dan tangan, demam ringan, tidak nafsu makan, berat
badan turun, serta kekakuan umum dan nyeri pada persendian. Secara umum
gambarannya adalah nyeri berkepanjangan, bengkak, sendi berwarna merah, terasa
panas jika disentuh, dan terasa kaku saat penderita bangun di pagi hari, dan
juga membengkak. Gejala lainnya, mungkin muncul nodul rheumatoid, yaitu massa
berbentuk bundar atau oval yang tidak lunak dibawah kulit.
Parahnya artritis ini adalah memerlukan pengobatan seumur hidup, dan
merupakan jenis artritis yang paling serius karena dapat menyebabkan kerusakan
sendi yang berat dan menyebabkan kelumpuhan serta komplikasi seperti
pericarditis, radang mata, osteoporosis, dan lesi pada paru-paru.
c.
Gout artritis
Penyakit GA ini lebih dikenal dengan istilah penyakit asam urat.
Merupakan jenis penyakit rematik yang paling popular di Indonesia.
Penyebab dari penyakit ini sangat dipengaruhi oleh pola makan yang tidak
sehat.
2.
Rematik ekstra artikuler (nonartritis)
a.
Bursitis
Merupakan jenis peradangan bursa yang menimbulkan rasa sakit pada satu
atau lebih kantong yang berisi cairan penutup dan pelindung ujung tulang. Bursa
berfungsi sebagai bantalan antar tulang, otot, dan tali otot. Daerah yang
sering terkena, biasanya bagian bawah seperti otot bahu, siku, sendi piinggul,
dan tumit.
Bursitis bisa terjadi karena luka kambuh pada sendi atau akibat gangguan
radang sendi. Gejalanya beragam, pada umumnya akumulasi cairan pada bursa
menyebabkan iritasi, radang, bengkak, dan sakit mendadak, nyeri ketika
disentuh, dan terbatasnya gerakan sendi yang terkena.
b.
Tendinitis
Adalah peradangan tendon dan penempelan otot ke tulang. Tendon (tali otot
atau urat) adalah penghubung otot dan tulang. Penyebabnya karena urat yang
terkilir diakibatkan gerakan yang berlebihan. Umumnya, tendinitis terjadi di
bahu, pinggul, urat lutut. Rasa sakit aka nada jika digerakkan, dan akan
memburuk pada malam hari karena akumulasi cairan menyebabkan bengkak.
c.
Sindrom carpal tunnel
Merupakan suatu keadaan yang menunjukkan adanya saraf pergelangan tangan
yang terjepit sehingga memengaruhi fungsi tangan. Gangguan ini ditandai dengan
salah satu atau kedua tangan terasa lemah, sakit, panas, gatal, atau mati rasa.
Hal tersebut memengaruhi jari tangan sehingga tangan susah dikepalkan, kuku
jari terlihat pucat, dan gejala terseut akan memburuk pada pagi atau malam
hari.
d.
Tennis elbow (siku tennis)
Umumnya terjadi karena urat-urat pada siku tulang hasta berkali-kali
mengalami tarikan. Sehingga terjadi peradangan pada bagian ekstensor larpi
radialis yang dikenal sebagai entesitis apad siku tulang hasta. Penekukan
tangan ke belakang di sendi pergelangan tangan dapat menimbulkan nyeri gerak.
Sering terjadi pada pemain tenis, atau aktivitas yang menuntut genggaman kuat
atau adanya rotasi yang erulang-ulang pada lengan bawah.
e.
Frozen shoulder
Prinsipnya sama saja, yaitu peradangan yang terjadi pada sendi bahu,
ahirnya mengakibatkan kekakuan atau kesulitan menggerakkan.
f.
Fibrositis
Peradangan pada jaringan fibrous, terutama pada daerah leher, bahu dan
punggung bagian atas. Penyebabnya karena degenerasi kartilag, ataupun karena
cidera maupun trauma. Namun dapat juga disebabkan karena kelelahan. Fibrosis
sering dijumpai pada usia lanjut, terutama pada wanita.
g.
Fibromyalgia
Jenis rematik ini disebabkan adanya proses peradangan di otot. Ditandai
dengan nyeri otot di seluruh tubuh, kekakuan, dan kelelahan kronis. Gejala
disebabkan karena kurang tidur terus menerus, dapat disertai jantung
berdebar-debar, kecemasan dan gangguan lambung. Penyakit ini dapat menyerang
semua usia. Sering ditemukan pada wanita usia 20-30 tahun.
h.
Trigger finger
Disebut juga jari pelatuk. Gangguan nya ada di pembungkus tendon
jari-jari yang mengalami inflamasi. Sehingga menyebabkan cairan di bagian
synovial berkurang, dan terjadi perlengketan antar tendon dan jaringan yang
membungkusnya. Sehingga ketika jari-jari dipakasa diluruskan, akan terdengan
bunyi ‘klek’ disertai nyeri. Gerakan jari akan semakin kaku, dan terutama jika
malam hari.
i.
Brakhialgia rematoid
Nyeri di lengan akibat reaksi rematik. Dapat mejalar ke bagian leher
juga, yang nanti muncul istilah cervico brachialgia.
j.
Sakit pinggang
Keluahan yang sangat umum dan sering terjadi. Penyakit ini terjadi pada
otot-otot pinggang. Pada posisi apapun, otot-otot di tulang belakang atau
tulang punggung akan terus bekerja keras untuk memertahankan posisi
keseimbangan tubuh. Sehingga ketika degenerative terjadi karena pertambahan
usia, hal ini akan menimbulkan sakit di bagian pinggang. Jika terjadi sementara
waktu disebut sakit pinggang akut, jika terjadi dalam waktu yang lama diseut
sakit pinggang kronis.
Sakit pinggang dapat di pegaruhi oleh beberapa hal, paling sering akibat
sikap tubuh yang salah pada waktu bekerja, kelelahan, tegangan pada punggung,
kerja yang belebihan , dan posisi duduk atau bentuk kursi yang kurang baik.
Penyebab lain, adalah penyakit yang menyebabkan sakit pinggang, seperti
kegemukan, batu ginjal, dan lain-lain.
k.
Sciantika (sciantica)
Penyakit tekanan pada saraf oleh diskus intervertebralis yang robek dan
menonjol keluar dari sumsum tulang belakang atau karena ruas punggung yang
bergeser (slipper disk)
Gejalanya
banyak disertai dengan rasa kesemutan didaerah kaki. Ditandai juga dengan rasa sakit
dari punggung bawah atau bokong dan menjalar ke sepanjang saraf sciatik.
Pemeriksaan penyakit rematik ini adalah dengan Antinuclear
antibody (ANA).
Pencegahan lebih baik dari mengobati. Karena itu mari kita
membahas mengenai pencegahan dari penyakit rematik ini. Adalah mengubah gaya
hidup, seperti jangan terlalu banyak mengonsumsi kacang hijau (salah satu
pemicu naiknya kadar asam urat), daging sapid an sosis daging juga. Paling
penting, adalah menghindari makanan yang dapat berpotensi meningkatkan kadar
asam urat di dalam darah.
Daftar Pustaka
-Adi, Lukas Tersono.2006.Tanaman Obat & Jus untuk Asam
Urat & Rematik.Tanggerang:PT AgroMedia Pustaka
-Wijayakusuma, Hembing.2007.Atasi Rematik dan Asam Urat Ala
Hembing.Jakarta:Puspa Swara
-Wallace, Daniel J.2005.THE LUPUS BOOK.Yogyakarta:B-First